PENYAKIT demensia atau kepikunan khususnya demensia Alzheimer dipekirakan makin meningkat prevalensinya di zaman modern ini. Data di kawasan Asia Pasifik memperkirakan, jumlah penderita demensia bakal melonjak dua kali lipat dan lebih cepat pada 2025 di bandingkan negara-negara barat.
Indonesia termasuk dalam daftar negara yang memiliki potensi untuk menjadi pengisi buku tamu dalam urutan pengidap penyakit Alzheimer tertinggi di dunia, menurut Dr. Samino, Sp. S(K), Ketua Umum Asosiasi Alzheimer Indonesia (AAzi). Kepikunan Alzheimer dipastikan bakal meningkat di tahun-tahun mendatang seiring bertambahnya jumlah lansia (orang lanjut usia). Organisasi Alzheimer se-Asia Pasifik pada 2005 bahkan telah membuat rekomendasi, salah satunya menyoroti ancaman epidemi demensia di masa mendatang termasuk di Indonesia.
"Kita memang belum punya angka, tetapi prediksi ini akan terjadi di tahun-tahun mendatang. Salah satu rekomendasinya menyatakan akan terjadi epidemi lansia yang mana demensia nantinya pasti akan ikut mengalami peningkatan yang luar biasa," ungkap Dr. Samino dalam media edukasi tentang Alzheimer di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Demensia yang disebabkan Alzheimer biasanya diderita oleh pasien uisa lanjut di atas 60 tahun. Demensia Alzheimer merupakan salah satu bentuk demensia akibat degenerasi otak yang sering ditemukan dan paling ditakuti. Alzheimer merupakan penyebab demensia terbanyak yaitu sekitar 60 hingga 70 persen dari seluruh kasus demensia.
Organisasi Alzheimer Internasional, yang mewakili 77 Asosiasi Alzheimer di seluruh dunia termasuk AAzi, mencatat sekitar 4,6 juta kasus demensia baru dilaporkan di dunia saat ini, atau kasus baru muncul setiap tujuh detik. Pada tahun 2050, jumlah penderita demensia diproyeksikan mencapai 100 juta orang di seluruh dunia.
Adanya ancaman krisis akibat demensia ini telah membuat Organisasi Alzheimer mengeluarkan Piagam Global Penyakit Alzheimer bertepatan dengan peringatan Hari Alzheimer Dunia pada 21 September lalu. Piagam Global ini didalamnya memuat 11 action plan yang harus dijalankan oleh pemerintah dan lembaga terkait lainnya guna mengatasi ancaman krisis tersebut.
Salah satu poin di antaranya menekankan pentingnya untuk lebih fokus pada perawatan dengan menitikberatkan pada peningkatan pengetahuan masyarakat tentang penyakit demensia.
Satu juta Di Indonesia sendiri, prevalensi atau jumlah kasus demensia yang akurat sebenarnya belum ada. Tetapi AAzi memperkirakan kasusnya sudah mencapai sekitar satu juta. Angka ini menurut DR. Dr. Martina Wiwie Setiawan Sp.KJ (K), salah satu pengurus AAzi, tidak dapat dianggap enteng karena meski sedikit demensia menimbulkan beban yang sangat besar bagi masyarakat.